6 Standarisasi Karkas Ayam Broiler yang Benar
Untuk bisa menggeluti bisnis karkas ayam penting untuk mengetahui standarisasinya. Dengan mengetahui standarisasi ini akan diketahui seperti apa peraturan untuk menjaga kualitas dan mutu daging karkas. Standarisasi diberlakukan untuk semua peternak maupun pebisnis karkas ayam yang ada di Indonesia. Tujuan dengan adanya standarisasi ini adalah untuk melindungi kedua belah pihak dari pembeli maupun penjual. Dengan adanya standarisasi ini diharapkan perbaikan mutu dari daging karkas semakin meningkat sehingga hak konsumen maupun penjual menjadi terlindungi. Oleh sebab itulah peternak maupun pebisnis ini harus mengetahui seperti apa standarisasinya, supaya tidak menyalahi aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Berikut ini adalah standarisasi karkas ayam broiler yang wajib untuk diketahui :
Penyembelihan yang Benar
Standarisasi yang pertama adalah penyembelihan yang benar. Penyembelihan yang benar ini harus sesuai dengan prosedur yang sudah diberlakukan. Ketika penyembelihan ini dilakukan harus disertai dengan pencabutan bulu, mengeluarkan jeroan, tanpa kepala, leher, kaki, paru-paru, dan juga ginjal. Bulu halus ayam juga harus dicabut supaya daging karkasnya menjadi bersih dan terbebas dari bulu halus.
Jenis Karkas
Dalam memperlakukan karkas ayam bisa disesuaikan dengan jenisnya. Ada tiga jenis karkas yang harus diketahui oleh peternak dan pebisnis karkas ayam. Jenis karkas yang pertama adalah karkas segar yang mana maksimal 8 jam berada di suhu ruang. Saat berada di suhu ruang, pastikan jika tidak ada lalat dan hewan lainnya yang mendekat karena bisa menyebabkan kualitas karkas menjadi menurun. Jika ada potongan karkas yang tidak laku pebisnis bisa mengubahnya menjadi karkas dingin. Yang dimaksud dengan karkas dingin adalah daging karkas yang disimpan di suhu dingin sampai beberapa derajat celcius. Suhu dingin ini bisa menyebabkan kuman dan bakteri tidak akan berkembang biak di daging karkas. Oleh sebab itulah mengapa ruangan untuk display makanan kemasan dengan bagian daging maupun sayuran suhunya berbeda. Selain karkas dingin ada juga karkas beku. Tidak selamanya karkas tersebut bisa terus berada di suhu dingin. Karkas dingin bisa diubah menjadi karkas beku yang dimasukkan ke dalam freezer.
Ukuran Karkas
Standarisasi karkas ayam broiler ini juga dilihat dari ukurannya. Karkas ayam broiler memiliki tiga ukuran yaitu kecil, sedang, dan besar. Jika ukuran atau bobot karkasnya tidak sesuai dengan standar bisa dipastikan bahwa teknik peternakan yang dilakukan selama ini salah karena bobotnya menjadi tidak maksimal.
Umur Karkas
Standarisasi karkas ayam broiler yang bisa dilakukan peternak adalah umur karkasnya. Tidak boleh memanen ayam yang belum umurnya karena akan menyebabkan beberapa organ tidak bisa berkembang secara maksimal. Tidak hanya itu saja bobot ayam pun akan menjadi tidak maksimal. Boleh saja memanen ayam lebih cepat namun bobotnya harus sudah maksimal.
Mikroba
Syarat standarisasi untuk bisa meningkatkan mutu karkas adalah tidak mencapai batas maksimal jumlah mikroba yang sudah ditetapkan. Oleh sebab itulah supaya mikroba atau bakteri tidak berkembang biak di daging karkas harus ditangani dengan higienitas tinggi.
Tingkatan Mutu
Nantinya daging karkas tersebut akan dibedakan berdasarkan tingkatan mutunya. Standarisasi ini diberlakukan untuk membuat daging karkas memiliki mutu yang tinggi. Untuk membedakan mutu daging karkas ini adalah daging, lemak, keutuhan, warna daging, dan lain sebagainya. Semakin sempurna dan bagus semua komponen tersebut maka mutunya semakin tinggi sedangkan jika ada yang mengalami kecacatan kualitas mutunya bisa menurun.
Setiap bisnis memiliki standarisasinya masing-masing begitu pula dengan bisnis karkas ayam ini. Dengan diberlakukan standarisasi karkas ayam broiler yang jelas pihak konsumen maupun pebisnis akan sama-sama diuntungkan, sehingga pebisnis karkas ayam wajib untuk melakukan standarisasi dengan benar.
Baca Juga : Langkah Sukses Ternak Ayam Kampung